Bridging Course: Wajah Baru Orientasi di Labschool UIN SU Medan

Usai sudah masa orientasi sekolah atau biasa disngkat dengan MOS. Namun kali ini, baik Madrasah Tsanawiyah maupun Aliyah melakukan kegiatan yang jauh berbeda dari MOS pada umumnya. Setelah diresmikan oleh madrasah dan pantia orientasi, di hari pertama sekolah seluruh siswa/i baru mendapatkan instruksi dari pengurus OSIM guna mempersiapkan ala tulis untuk dua hari kedepan.

Kenapa dikatakan berbeda, karena Bridging Course yang diterapkan ini fokus terhadap pengembangan karakter, khusus bagi Aliyah kegiatan Bridging Course ditambah dengan ujian pemilihan jurusan; Agama, IPA, dan IPS. Selain itu, keterlibatan guru yang ahli di bidangnya juga diikutsertakan dalam masa orientasi ini. Seperti pengenalan keilmuan dan dilandasi dengan moralitas keagamaan.

Ditemui di tempat yang berbeda, kepala madrasah aliyah megungkapkan bahwa “Orientasi yang diterapkan di madrasah meningkat dan ditambah Bridging Course atau matrikulasi mata pelajaran baik umum maupun agama, hal ini dilakukan guna melaksanakan arahan dari menteri pendidikan dan kebudayaan Muhadjir Effendi, bahwa masa orientasi harus diisi dengan hal-hal yang sifatnya mendidik termasuk barang bawaannya pun juga harus diperhatikan. Untuk itu, di tahun ajaran ini sebagai pihak madrasah harus benar-benar maksimal dalam mengawasi OSIM dalam pelaksanaan matrikulasi mata pelajaran dan pengenalan lingkungan madrasah”, ungkap Zunidar.

“Kegiatan Bridging Course merupakan kegiatan yang positif serta mendapat dukungan dari para orangtua, termasuk kegiatan matrikulasi, pengenalan lingkungan madrasah, dan ujian pemilihan jurusan untuk siswa/i Aliyah. kami ucapka ribuan terimakasih kepada seluruh ananda kami” tambah Al Munawar, selaku ketua panitia kegiatan Bridging Course.

Kegiatan Bridging Course (matrikulasi dan pengenalan lingkungan madrasah) dilaksanakan di lingkungan UIN Sumatera Utara Medan, mulai 16-18 Juli 2018. Dengan Tema “Berakhlak, Berilmu, Disiplin, dan Berkarakter”.